Senin, 09 April 2012

cangkang telur, my angel, cina, sipit, kumis, botak

assalamu'alaikum ukhti..
bagaimana kabarmu saat ini?
 bagaimana perasaan mu? 
kesibukan kamu apa sekarang?

sahabat ku, tima kangen sama kamu. tima buat tulisan ini untuk kamu.
maaf ya, tima ga tau gimana caranya lagi, mungkin tulisan ini akan banyak di baca orang lain, tapi tima ga tau tempat yang lebih pantas untuk nulis kata-kata ini.

mungkin kamu akan menangis ketika atau setelah membaca catatan ini.
tapi, apakah kamu tau sahabat?
aku sama sekali tidak menangis ketika menulis atau pun memikirkan ingin menulis catatan ini.
stop! hentikan dulu pikiran itu sahabat.
masih ingat kah kamu?
tima susah meneteskan air mata ketika masalah besar datang menerjang, tapi air mata ini mengalir deras ketika ada hal kecil yang menyapa. yang membuat tima seolah-olah seperti gadis yang cengeng.
tima harap kamu masih mengingatnya.



sahabat, sedari tadi aku bertanya-tanya, apakah aku pantas menjadi sahabat mu?
bertubi-tubi pertanyaan itu menghampiri benakku.
yang aku bisa, mengambil sebagian dari rasa bahagia mu. meski mungkin kamu merasa lebih bahagia apabila menceritakannya kepada ku.
tapi aku tidak bisa mengurangi rasa sedihmu, patutkah aku disebut sahabatmu?
aku tidak tau harus melakukan apa ketika kamu sedih.
ketika aku menanyakannya kepada mu, "ntah lah", bukan itu jawaban yang aku mau!
aku bingung, apa yang harus aku lakukan?
tanpa melakukan apa pun, aku malah pergi meninggalkanmu.
patutkah aku diaggap sahabat?
dalam keadaan terombang-ambing, aku menjauh dari mu.
masih bisa kah aku disebut sahabat mu?

sahabat ku, maafkan aku.

aku tau kalau kamu tidak inigin menambah beban ku.
aku tau kamu tidak ingin merepotkan ku.
tapi aku juga tau kalau kamu butuh aku, kamu tak bisa pungkiri itu
ikatan ini menghubungkan kita, ikatan yang mereka sebut ikatan batin.
maafkan aku sahabat ku, aku tak bisa mengerti akan hal itu.
aku tak bisa mengerti keadaan mu.

maaf kan aku


sahabat ku, aku bertanya-tanya..
apakah benar yang mereka bilang bahwa persahabatan itu sampai akhir hayat?
tetapi para sahabat ku selangkah demi selangkah mundur, dan berbalik pergi meninggalkan ku, sebelum akhir hayat ku.

duhai sahabat ku, maafkan aku yang terlalu sering menyamakan mu dengan ku.
 padahal kita begitu berbeda.

saahbat ku, sesak dada ini. kata-kata ini tak mampu mewakili apa yang ingin aku sampaikan pada mu.
ingin rasanya aku menghempaskan badan ini, mengkantukkan kepala, mengepalkan tangan lalau memukul ke segala arah.
tapi aku tau, kamu akan marah pada ku.

sahabat ku, di laptop ini sekarang tertera pukul 9:37 PM. biasanya kamu mengingatkan ku.
   "kyuu, tidur lagi ya, dah lewat jam 9, jam tidur kyuu"
tetapi itu tidak terjadi malam ini.


maafkan aku sahabat ku, karena aku kamu semakin merasakan sakitnya.
tapi maafkan aku sahabat ku, ini tidak mudah bagi ku.
.............................

mendadak kata-kata ini hilang.
tak tau lagi harus menulis apa.
bahasa manusia ini tak sanggup mewakilinya, isi hati ku.
meskipun kecil kemungkinannya, tapi aku tetap berharap kalau kamu tidur dengan tenang malam ini.
sahabat ku, maafkan aku
yang aku tau, aku sayang pada mu, karena Allah.
aku berharap hal ini tak akan berubah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar