Rabu, 12 September 2012

pencapaian tertunda

assalamu'alaikum :)


ingin berbagi, entah ini cerita, entah pantun, entah puisi, yang jelas ini hasil coret-coretan semalaman sampai-sampai tidur jam 11 lebih.

berlatarbelakang dari sebuah pertemuan, saat itu kami hanya berlima. dua orang kakak asuh yang masing-masing bernama Ivo Mayasari dan Ermi Ningsing beserta tiga orang teman sekelompokku, ayu, tami dan rizka, kami sedang berkumpul di lapangan dekanat fmipa UR untuk membahas yel-yel dan pentas seni yang akan diadakan esok harinnya.

nama kelompokku Catharantus Roseus, nama latin dari bunga tapak dara. kelompok sembilan ini beranggotakan sebelas orang, yakni: frans, nur, cyntia (ga ingat tulisannya gimana -,-), rizka, ayu, ade, diriku (fatimah), riska, tami, atun, fiza.

hari ini hari jum'at yang manis. di hari itu terbesit sebuah ide yang pernah ditampilkan kakak kelas semasa duduk di bangku SLTA, puisi bersambung. entah mengapa aku merasa tertantang untuk membuatnya, dibumbui hal yang bersifat ilmiah. aku yang tak mengerti sastra membuat puisi? ya dicoba saja.

walhasil, inilah yang dapat aku tulis di selembar kertas hvs A4.

#
chatarantus roseus
bukan sekedar rose berbubuh -us -us
bukan pula catharan meledak tus! tus!
kembang bunga elok nan bagus
tapak dara

rantum dararantum hus!
derap godzilla di ekosistem hangus
membuat hati makin pus pus
padahal ultraman semakin tulus
karena kau!

kambing tirus!
capra aegargus hircus
yang kerjanya mulus-mulus
tak mau keluar fulus
dasar kacang!

tanah berpijak ranger kurus
yang jalannya lurus-lurus
monster menyerang tak mau urus

lumbricus teristis
buan ikan yang bau amis
bukan pula kami yang pesimis
hanya ati yang terasa miris

is is is doraemon dikejar tikus
rattus norvegicus

nobita datang ke tubulus
katanya ada yang mau diurus
ternyata mau nyari kus kus

sasuke datang membawa jurus
sedang naruto hanya makan dengan rakus

salmonella thypi
bukannya plankton bermata TV
tak pula sangkutnya dengan piti
pithecantrophus bikin iri
hanya dengan bermodal se'si
dipampang buku sana sini

lah prakata sudahlah habis
wajahpun serasa diiris-iris
karena kisah hendaklah habis
dari kami yang paling manis
#

tapi pada akhirnya coretan ini hanya menjadi kenangan bagi diriku. mungkin suatu saat aku akan membimbing beberapa orang atau aku sendiri yang akan menjadi salah satu dari sembilan orang yang membaca goresan tinta pena di atas kertas ini.


wassalam.

2 komentar: