Pagi itu
udara sangat sejuk. Kemana mata memandang hanya terlihat beberapa rumah penduduk
dan pepohonan hijau yang rindang. Kicauan burung yang bersahut-sahutan membuat
hati gembira.
Seorang
gadis kecil sedang melamun memandang keluar jendela, menghirup udara pagi yang
segar nan jauh hiruk pikuk sebuah kota. Ia melantunkan lagu penyanyi
favoritnya, Utada Hikaru, yang berjudul “First Love”. Sang angin pagi menyapa
dengan lembut sembari membelai rambut panjang si gadis kecil yang hamper selutut.
Disapa
angin musim semi membuat membuat dia memejamkan matanya yang berwarna
kecoklatan. Gadis kecil terus bernyanyi seakan-akan sedang paduan suara bersama
peliharaan kesayangannya, Shiro. Si gadis kecil mulai menekan suaranya
Ashita
no ima koro ni wa
Anata
wa doko ni iru’n darou
Dare
wo omoi...
“AWW!!”
sebuah batu kecil menyapa pipinya. Hampir saja ia jatuh dari lantai dua. Mukanya
yang manis hilang entah kemana, hanya dalam sekejap mata.
“Ohayou
gozaimasu Nata-chan.” suara tersebut tidak asing lagi di telinga Kanata.
“Kitou?
Ikuto? Sejak kapan kalian di sana?” mukanya merah padam. Ia malu, sahabatnya
mendengarnya bernyanyi.
“Sampai
kapan kamu mau jadi patung? Ayo pergi!” ucap Kitoku membuat Kanata segera masuk
ke dalam kamar. Dia mengenakan jaket garis-garis hitam-putih dan topi hitam
kesayangannya.
“Bu,
Nata pergi dulu.” Kanata segera menyalami tangan ibunya.
“Hati-hati,
ya, Nata” Ibu mengelus rambut panjang Kanata yang terurai.
“Yuk!”
Kanata menaiki sepeda Kitoku, lalu mereka bertiga pergi bersama.
~***~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar