sendiri dalam sepi
meringkuk di sudut ruangan yang gelap
memeluk erat kaki yang tertekuk
rasa dingin hingga ke tulang
keringat dingin mengalir deras
rasa mumet memenuhi isi kepala
detak jantung yang semakin cepat
nafas yang tercekat
tak ingin mengusiknya
tak ingin menganggunya
dia sedang berjuang di sana
tak lama lagi penentuannya
tak lama lagi
seseorang,
tolong aku
temani aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar