Kamis, 03 Mei 2012

mawar berduri

teman..
tima punya adik
punya dua sich
tapi kali ini mau nuis tentang adik pertama
tau ga namanya?
namanya Wardatul Jannah
tau ga artinya?
artinya tu "bunga mawar surga"
indah bukan? ^^



mawar mawar mawar
tima suka bunga mawar
terutama yang warna merah


bunga mawar tima yang satu ini lagi di hadapi ujian
ujian apa tu?
ujian hidup yang cukup berat
di masa labilnya, sangat sulit melawan ego dan keinginan
di tambah lagi lingkungan di mana dia bersekolah, waduuuh
trus mawar yang satu ini ga bisa membedakan yang baik dan buruk
mmm, bisa sich sebenarnya
tapi filternya itu lho, masih belum cukup baik :)


oke deh, tima mau cerita tentang dia nih
ceritanya ketika bunga mawar ini masih sangat kecil dan rentan
tapi itu daya tariknya
membuat orang disekitarnya selalu ingin menjaganya
melindunginya, merawatnya, berada di sisinya
tapi, dia akan terus tumbuh dan berkembang
seiring berjalannya waktu menuju kedewasaan
baik dari segi fisik dan fikiran
walau pun sebenarnya fisiknya lebih dibanding tima :D


hoaah.. malah ngelantur ke mana"
wokeh, lagsung aja cerita ya..




###
saat itu sinar surya di sore hari cukup menantang
setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh
sembari mendengar guyonan dan canda tawa,
kami diturunkan dari sebuah mobil
di depan jalan yang salah satu sisinya terdapat tembok tinggi
berjalan berjalan berjalan
aku berjalan meniru salah satu gaya tokoh anime Detective Conan
dengan tangan yang di letakkan di belakang kepala,
sambil menatap langit biru yang cerah
dia, kakak laki-lakiku, pelindung ku
seseorang yang ku panggil dengan sebutan "mas",
berjalan dengan langkahnya yang lebih besar, meninggalkan ku
tubuhnya yang lebih besar menghilang di persimpangan jalan
aku menurunkan tangan ku
yang keletihan membawa beban selain tas
tiba-tiba seorang anak kecil muncul dari persimpangan yang sama
dia, yang terkadang berlari dengan kakinya yang masih mungil
dia, yang terkadang mengendarai sepeda kecil turun temurun yang berwarna merah,
menghampiriku dengan wajahnya yang riang dan penuh senyum
"capek kak?"
kalimat itu keluar dari lisannya yang mungil
kalimat yang mengukir senyum di sela penat ku
kalimat yang membuat hati ini terasa begitu lega
kalimat yang menghilangkan semua kutuk ku pada hari itu
"sini kak warda bawa in"
ucapnya sembari mengambil sebagian bawaan ku
kemudian dia pergi menjauhiku
dan menghilang di persimpangan jalan yang sama
aku hanya tersenyum sambil melanjutkan perjalanan
menuju istana ku
rumah ku yang ku bangga kan
###


kali ini fatimah berkata "inilah mawar ku yang berduri"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar